Eksistensi Digital: Sok Berkelas, Aslinya Nggak Jelas
Makin ke sini, gaya hidup makin nggak ngotak. Pasak lebih besar daripada tiang sudah jadi hal lumrah, rentenir pun makin gencar datangin rumah. Di balik sikap angkuh mereka di dunia maya, realitanya justru banyak yang hidup dalam kesulitan finansial. Mereka mau terlihat ber-value lewat kata-kata di platform digital, padahal aslinya melarat. Koar-koar nggak jelas, entah buat apa. Kalau sudah salah kaprah, paling ngandelin klarifikasi doang. Kirain udah selesai sampai situ, padahal jejak digital itu bisa dilacak. Yang lebih lucu, dunia maya sekarang penuh dengan orang yang hobi flexing . Pamer gaya hidup mewah, padahal banyak yang modal utang. Foto kopi di kafe mahal, tapi dompet kering. Ngaku kerja keras, padahal masih nebeng orang tua. Pengen keliatan kaya, tapi lupa kalau cicilan udah numpuk. Gaya hidupnya nggak seimbang sama isi kantong, tapi tetap ngotot ingin kelihatan lebih dari yang lain. Kenapa? Karena standar sosial zaman sekarang diukur dari...